Langsung ke konten utama

5 Tempat Wisata Gratis atau Murah di Solo yang Wajib Banget Dikunjungi

Liburan nggak selalu harus mahal. Kadang yang paling berkesan justru yang sederhana, apalagi kalau kita bisa nikmatin tempat-tempat asyik tanpa bikin dompet nangis. Buat kamu yang pengin healing tipis-tipis atau sekadar jalan santai sambil nyari suasana baru, Solo bisa jadi pilihan yang pas.


Nah, ini dia 5 tempat wisata di Solo yang gratis atau super murah, tapi tetap seru buat dikunjungi:

1. Taman Balekambang

Taman Balekambang adalah ruang terbuka hijau seluas 9,8 hektar yang dibangun pada tahun 1921 oleh KGPAA Mangkunegara VII. Awalnya, taman ini adalah tempat rekreasi keluarga kerajaan, namun kini terbuka untuk umum dan menjadi destinasi favorit warga Solo.
Di sini, kamu bisa menikmati berbagai wahana seperti Taman Air Partini dengan perahu dan bebek kayuh, Taman Kelinci yang edukatif, serta Taman Reptil yang unik.

2. Keraton Surakarta Hadiningrat

Keraton Surakarta adalah istana resmi Kesunanan Surakarta yang dibangun pada tahun 1745. Tempat ini menyimpan berbagai koleksi budaya dan sejarah Jawa, seperti gamelan, kereta kuda, dan pakaian adat.
Dengan tiket masuk sekitar Rp10.000, kamu bisa menjelajahi kompleks keraton dan belajar tentang kebudayaan Jawa yang kaya.

3. Galabo (Gladag Langen Bogan)
Galabo adalah pusat kuliner malam di Solo yang menawarkan berbagai makanan khas dengan harga terjangkau. Mulai dari nasi liwet, sate kere, hingga wedang ronde, semuanya tersedia di sini.
Dengan suasana yang ramai dan penuh kehidupan, Galabo menjadi tempat yang cocok untuk menikmati malam di Solo bersama teman atau keluarga.

4. Benteng Vastenburg
Benteng Vastenburg adalah benteng peninggalan Belanda yang dibangun pada abad ke-18. Benteng ini memiliki arsitektur khas Eropa dengan tembok tinggi dan bastion di setiap sudutnya.

Meskipun tidak selalu terbuka untuk umum, area sekitar benteng sering digunakan untuk berbagai acara dan menjadi spot foto yang menarik.

5. Museum Radya Pustaka
Museum Radya Pustaka adalah museum tertua di Indonesia yang didirikan pada tahun 1890. Museum ini menyimpan berbagai koleksi seperti arca, keris, dan naskah kuno yang berkaitan dengan sejarah dan budaya Jawa.
Dengan tiket masuk sekitar Rp5.000, kamu bisa menambah wawasan sambil menikmati suasana museum yang tenang dan bersejarah.


Tips Wisata Hemat di Solo
Naik Batik Solo Trans: Transportasi umum ini murah dan rutenya cukup lengkap.
Nginep di daerah Manahan atau Pasar Gede: Banyak penginapan terjangkau dan deket ke mana-mana.
Bawa botol minum sendiri: Hemat plus ramah lingkungan.

Penutup
Solo menawarkan berbagai destinasi wisata yang menarik tanpa harus menguras kantong. Dari taman yang asri, keraton yang bersejarah, hingga kuliner malam yang lezat, semuanya bisa kamu nikmati dengan budget terbatas. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo rencanakan liburan hematmu ke Solo!

Sumber Gambar:
Google search & Photo from visitors

Catatan: Gambar-gambar di atas adalah ilustrasi dan dapat diganti dengan foto asli dari tempat-tempat tersebut untuk keperluan blog atau portofolio.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Antara Frontend, Backend, dan Full-Stack dalam Pengembangan Web

Pendahuluan Dalam pengembangan web, ada tiga komponen utama yang membentuk sebuah aplikasi atau situs web: frontend , backend , dan full-stack . Keduanya (frontend dan backend) bekerja sama untuk memastikan situs web atau aplikasi berjalan dengan lancar, sementara seorang full-stack developer memiliki kemampuan untuk menangani keduanya. Meskipun ketiganya saling terkait, mereka memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda. Artikel ini akan membahas perbedaan antara frontend, backend, dan full-stack dalam pengembangan web. 1. Apa Itu Frontend? Frontend adalah bagian dari aplikasi atau situs web yang langsung berinteraksi dengan pengguna. Bagian ini bertanggung jawab atas segala yang dilihat dan digunakan oleh pengguna di browser. Teknologi yang Digunakan : HTML (HyperText Markup Language): Untuk struktur halaman. CSS (Cascading Style Sheets): Untuk desain dan tata letak. JavaScript : Untuk interaktivitas dan dinamika. Framework/library yang populer: React , Angular , Vue.js . Tuga...

Orang Bikin Konten Edukasi Tapi View-nya Sepi: Salah Platform atau Salah Kita?

Kenapa konten edukasi sepi view? Artikel ini membahas apakah masalahnya ada di platform atau pada gaya penyampaian kita. Kita semua udah tau: bikin konten itu capek. Apalagi kalau niatnya edukasi—ngumpulin data, riset, nulis script, ngedit, dan mikirin caption. Tapi giliran udah posting? View-nya cuma 3. Dua di antaranya kamu sendiri, satu lagi mungkin sepupu yang nggak sengaja ke-swipe. Apakah Konten Edukasi Memang Kurang Diminati? Jujur aja, sebagian besar orang buka medsos bukan buat belajar. Mereka nyari hiburan, ketawa, atau kabur dari realita. Konten edukasi sering dianggap "berat", apalagi kalau tampilannya kaku, monoton, dan terlalu “sekolahan”. Tapi… itu bukan alasan buat nyerah. Salah Platform atau Salah Gaya Kita? Bisa jadi dua-duanya. Yuk kita kupas: 1. Platform Punya Algoritma Sendiri TikTok dan IG Reels lebih suka konten singkat, engaging, dan cepat nangkep perhatian. Kalau pembuka kamu terlalu datar, al...

Stop Manipulasi Emosi Anak

Guilt-Tripping Anak Pakai Makanan: Antara Kebaikan, Emosi, dan Validasi Murahan 🔥 Guilt-Tripping Anak Pakai Makanan: Antara Kebaikan, Emosi, dan Validasi Murahan 1. Pembukaan Kontekstual Di dunia ini, ada dua jenis orang baik: Yang satu kasih makanan dan lupa. Yang satu lagi kasih makanan, terus ngungkitnya sampai Hari Kiamat. Yang pertama jarang kita temui. Yang kedua? Setiap RT punya. Mereka muncul dalam wujud ibu-ibu tetangga, guru TK, atau tante kepo yang selalu bilang, “Tante dulu sering traktir kamu, kok sekarang kamu gak ramah?” Kedengarannya ringan. Tapi ini bukan sekadar omelan. Ini guilt-tripping —versi halus dari manipulasi emosional, yang makin ngenes karena sering ditujukan ke anak kecil. Dan kita semua pura-pura gak lihat. Karena siapa sih yang mau dibilang jahat ke orang yang suka ngasih makanan? Siapa yang berani buka suara waktu kebaikan dijadikan alat tekan? Padahal, kalau kamu udah mulai ngungkit pemberianmu ke an...